Pengikut

Rabu, 30 Oktober 2013

WORKING PAPER



APAKAH KOTA KENDARI BUTUH
TRANSPORTASI MASSAL (MRT)
(WORKING PAPER)
Salah satu masalah yang paling marak di bicarakan belakangan ini adalah kemacetan di kawasan Pasar Baru Kota Kendari. Jumlah kendaraan yang telah melewati batas maksimal dan kurangnya lahan ruas jalan mengakibatkan sulitnya mendapatkan arus transportasi yang efisien. Kemacetan juga mengakibatkan polusi udara yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih memperhatikan dan menanggapi masalah ini dengan serius. Mungkin salah satunya adalah dengan memberikan solusi transportasi alternative.
Solusi transportasi alternative yang belakangan ini adalah pembangunan infrastruktur MRT di Kota Kendari.
MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari MRT antara lain:
·         Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api rel listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar
·         Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter Rail yang merupakan jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke dalam kota dan mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).
Jenis yang bisa dibangun oleh PT MRT Kendari adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail Transit.
Namun, apakah ini akan menguntungkan atau malah merugikan? Di setiap keputusan atau kebijakan yang pemerintah ambil pasti memiliki dampak positif ataupun dampak negative.
Dampak positif dari pembangunan MRT ini adalah mengurangi kemacetan yang pasti menjadi tujuan utama pembangunan ini di rencana kan. Lalu, pembangunan MRT ini  juga akan menciptakan lapangan pekerjaan, karna bisa butuh lebih dari 40.000 sumber daya manusia untuk membangun infrastruktur tersebut. Dan dampak lingkungan pembentukan MRT akan mengurangi hingga 0,7% dari emisi CO2 total pertahun sekitar 93.663 ton.
Kita bisa lihat, sarana transportasi sekarang tidak bagus, banyak sopir Pete – pete yang ugal – ugalan belum lagi jika menyerempet angkutan lain sehingga sering cekcok dan bisa mempengaruhi produktifitas kerja karena bisa saja penumpang didalam mobil terlambat kerja atau terlambat buka tokonya. Dan dengan prinsip ekonomi yang mengatakan
Dengan qualitas transportasi yang sudah ada menjadi lebih baik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat-masyarakat akan lebih memilih menggunakan sarana transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi sehingga transportasi dijalan bisa berkurang dan polusi juga berkurang.
Jika pemerintah mau melaksanakan pembangunan MRT, apakah Kota kendari ini akan siap terseok-seok dalam masalah ekonomi? Kesimpulannya, Kendari memang butuh MRT, sebelum kota ini lebih macet dan berpolusi besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar