APAKAH KOTA KENDARI BUTUH
TRANSPORTASI MASSAL (MRT)
(WORKING PAPER)
Salah satu
masalah yang paling marak di bicarakan belakangan ini adalah kemacetan di
kawasan Pasar Baru Kota Kendari. Jumlah kendaraan yang telah melewati batas
maksimal dan kurangnya lahan ruas jalan mengakibatkan sulitnya mendapatkan arus
transportasi yang efisien. Kemacetan juga mengakibatkan polusi udara yang di
sebabkan oleh kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih
memperhatikan dan menanggapi masalah ini dengan serius. Mungkin salah satunya
adalah dengan memberikan solusi transportasi alternative.
Solusi
transportasi alternative yang belakangan ini adalah pembangunan infrastruktur
MRT di Kota Kendari.
MRT adalah
singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang
dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk
dari MRT antara lain:
·
Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid
Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api rel
listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel
dan Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar
·
Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy
rail transit dalam kota dan Commuter Rail yang merupakan jenis MRT untuk
mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke dalam kota dan mengantarkannya
kembali ke daerah penyangga (sub-urban).
Jenis yang bisa dibangun oleh PT MRT Kendari adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail Transit.
Jenis yang bisa dibangun oleh PT MRT Kendari adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail Transit.
Namun, apakah
ini akan menguntungkan atau malah merugikan? Di setiap keputusan atau kebijakan
yang pemerintah ambil pasti memiliki dampak positif ataupun dampak negative.
Dampak positif
dari pembangunan MRT ini adalah mengurangi kemacetan yang pasti menjadi tujuan
utama pembangunan ini di rencana kan. Lalu, pembangunan MRT ini juga akan
menciptakan lapangan pekerjaan, karna bisa butuh lebih dari 40.000 sumber daya
manusia untuk membangun infrastruktur tersebut. Dan dampak lingkungan
pembentukan MRT akan mengurangi hingga 0,7% dari emisi CO2 total pertahun
sekitar 93.663 ton.
Kita bisa
lihat, sarana transportasi sekarang tidak bagus, banyak sopir Pete – pete yang
ugal – ugalan belum lagi jika menyerempet angkutan lain sehingga sering cekcok
dan bisa mempengaruhi produktifitas kerja karena bisa saja penumpang didalam
mobil terlambat kerja atau terlambat buka tokonya. Dan dengan prinsip ekonomi
yang mengatakan
Dengan qualitas
transportasi yang sudah ada menjadi lebih baik, maka tidak menutup kemungkinan
bahwa masyarakat-masyarakat akan lebih memilih menggunakan sarana transportasi
umum ketimbang kendaraan pribadi sehingga transportasi dijalan bisa berkurang
dan polusi juga berkurang.
Jika pemerintah mau melaksanakan
pembangunan MRT, apakah Kota kendari ini akan siap terseok-seok dalam masalah
ekonomi? Kesimpulannya, Kendari memang butuh MRT, sebelum kota ini lebih macet
dan berpolusi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar